7). Pola tapak ban (Tread pattern)
Jenis, ukuran dan play rating ban ditentukan pada tahap desain kendaraan, tetapi pola tapak dapat ditentukan menurut kondisi pelayanan. Menurut tapaknya secara umum ban diklasifikasikan menjadi 5 pola dasar sebagai berikut
Rabu, 20 November 2019
Pemeriksaan ban luar 02
Berapa milimeter limitnya yang ditunjukan TWI nya?
Jawaban :
Tingginya 1,6 mm sampai 1,8 mm dari dasar tread. Apabila keausan tread mencapai indikator hal ini menunjukan batas keausan ban dan saatnya harus diganti.
Pemeriksaan ban luar
Pemakaian pelek yang tidak sempurna akan mengakibatkan :
1). Posisi kedudukan bead kurang sempurna (tidak melekat dengan baik).
2). Ketika menikung, ban mungkin lepas dari pelek.
3). Tidak dapat menjaga tekanan angin ban tubeless dengan
sempurna.
4). Ban dalam mungkin koyak karena terjepit bead pada pelek
yang lebih sempit.
5). Pada pelek yang lebih lebar, dinding samping ban terlalu tegang
(tidak lentur), sehingga pengendaraan menjadi keras.
PENGGUNAAN BAN DAN PELEK YANG SESUAI
1). Ban luar radial harus memakai ban dalam radial.
2). Gunakan ban dengan spesifikasi teknis yang seragam.
3). Gunakan pelek ukuran standar, sesuai dengan ukuran ban.
4). Gunakan pelek Hump Rim untuk ban tubeless.
5). Mengemudi dengan cara yang wajar
Sumber : buku elektrik melepas,memasang dan menyetel roda (halaman 39)
Minggu, 17 November 2019
4 syarat yang harus dimiliki oleh sistem injeksi bahan bakar diesel
Senin, 04 November 2019
Jenis-jenis injeksi pump pada mesin diesel
Dua Macam Sistem Injeksi Bahan Bakar Mesin Diesel
1. Sistem Injeksi Bahan Bakar dengan Pompa Injeksi Sebaris (Inline Fuel Injection Pum)
Pada sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi sebaris, dalam pompa injeksi terdapat 4 (empat) elemen pompa yang melayani empat buah silinder. Dengan demikian tiap silinder mesin akan dilayani oleh satu elemen pompa secara individual.
Karena satu silinder dilayani oleh satu elemen pompa, maka pompa injeksi jenis ini sangat cocok untuk mobil/kendaraan yang memerlukan tenaga besar dan menggunakan ruang bakar langsung dan penyemprotan langsung (directi injection).
Sistem Injeksi Bahan Bakar Dengan Pompa Injeksi Sebaris
Untuk gambar dari sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi sebaris, dapat dilihat di atas sini.
2. Sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi distributor
Berbeda dengan sistem injeksi sebaris, pada pompa injeksi distributor pompa injeksinya hanya memiliki satu buah elemen pompa. Sehingga semua silinder dilayani oleh satu elemen pompa, maka dari itulah disebut dengan pompa injeksi distributor karena satu elemen pompa mendistribusikan bahan bakar ke-masing-masing silinder. Nama yang sama seperti pada distributor pada sistem pengapian mesin bensin.
Sistem injeksi distributor terdapat dua tipe/macam yaitu, tipe DPA dan tipe VE. Namun saat ini yang paling banyak digunakan adalah pompa injeksi distributor tipe VE, sementara tipe DPA sudah jarang sekali bisa kita temukan.
Cara Kerja Pompa Injeksi Tipe Sebaris In Line
(a) Pada saat plunyer berada pada titik terbawah, bahan bakar mengalir melalui lubang masuk (feed hole) pada silinder ke ruang penyalur (delivery chamber) di atas plunyer. (b) Pada saat poros nok pada pompa injeksi berputar dan menyentuh tappet roller maka plunyer bergerak ke atas. Apabila permukaan atas plunyer bertemu dengan bibir atas lubang masuk maka bahan bakar mulai tertekan dan mengalir keluar pompa melalui pipa tekanan tinggi ke injector. (c) Plunyer tetap bergerak ke atas, tetapi pada saat bibir atas control groove bertemu dengan bibir bawah lubang masuk, maka penyaluran bahan bakar terhenti. (d) Gerakan pluyer ke atas selanjutnya menyebabkan bahan bakar yang tertinggal dalam ruang penyaluran masuk melalui lubang pada permukaan atas plunyer dan mengalir ke lubang masuk menuju ruang isap, sehingga tidak ada lagi bahan bakar yang disalurka
Tinggi pengangkatan nok adalah 8 mm, sehingga gerakan plunyer naik turun juga sebesar 8 mm. Pada saat plunyer pada posisi terbawah, plunyer menutup lubang masuk kirakira 1,1 mm dari besar diameter lubang masuk sebesar 3 mm. Dengan demikian plunyer baru akan menekan setelah bergerak ke atas kira-kira 1,9 mm. Langkah ini disebut “prestroke” dan pengaturannya dapat dilakukan dengan menyetel baut pada tappet roller. Prestroke ini berkaitan dengan saat injeksi (injection timing) bahan bakar keluar pompa.
Cara kerja pompa injeksi tipe distributor
1.Drive shaft atau poros penggerak pompa merupakan bagian dari pompa injeksi distributor tipe VE yang memiliki fungsi untuk menghubungkan putaran mesin ke pompa injeksi sehingga pompa dapat bekerja.
2.Feed pump atau pompa pemberi merupakan bagian dari pompa injeksi yang memiliki fungsi untuk menghisap bahan bakar dari tangki agar masuk kedalam pompa injeksi.
3.Regulating valve atau katup pengatur tekanan berfungsi untuk mengatur bahan bakar yang masuk kedalam pompa injeksi agar sesuai dengan kebutuhan mesin.
4.Coupling merupakan bagian dari pompa injeksi distributor tipe VE yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran dari drive shaft ke cam plate.
5.Roller ring merupakan bagian dari pompa injeksi distributor tipe VE yang berfungsi untuk menghubungkan putaran dari camshaft ke camplate agar tidak terjadi gesekan berlebih sehingga pompa injeksi tidak kehilangan banyak tenaga putar.
6.Camplate merupakan bagian dari pompa injeksi distributor tipe VE yang berfungsi seperti nok yang mendorong plunyer agar dapat bergerak naik dan turun.
7.Timer piston berfungsi sebagai penggeser roller ring untuk memajukan dan memundurkan saat penginjeksian sesuai dengan tekanan bahan bakar.
8.Pump plunyer merupakan bagian dari pompa injeksi tipe VE yang berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar ke masing-masing silinder.
9.Fuel cut solenoid berfungsi untuk menutup saluran suction port untuk memutuskan aliran bahan bakar saat kunci kontak di posisikan OFF.
10.Spill ring merupakan bagian dari pompa injektor distributor tipe VE yang memiliki fungsi untuk mengatur panjang pendeknya langkah efektif bersama dengan spill port.
11.Spill port merupakan sebuah lubang yang berfungsi untuk mengatur panjang pendeknya langkah efektif plunger.
12.Governor merupakan bagian dari pompa injeksi yang mengatur banyaknya bahan bakar yang mengalir ke ruang bakar berdasarkan pedal gas.
13.Overflow valve merupakan bagian dari pompa injeksi distributor tipe VE yang berfungsi untuk mengembalikan bahan bakar kembali ke tangki saat tekanan bahan bakar didalam pompa injeksi melebihi standar.
1. Sistem Injeksi Bahan Bakar dengan Pompa Injeksi Sebaris (Inline Fuel Injection Pum)
Pada sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi sebaris, dalam pompa injeksi terdapat 4 (empat) elemen pompa yang melayani empat buah silinder. Dengan demikian tiap silinder mesin akan dilayani oleh satu elemen pompa secara individual.
Karena satu silinder dilayani oleh satu elemen pompa, maka pompa injeksi jenis ini sangat cocok untuk mobil/kendaraan yang memerlukan tenaga besar dan menggunakan ruang bakar langsung dan penyemprotan langsung (directi injection).
Sistem Injeksi Bahan Bakar Dengan Pompa Injeksi Sebaris
Untuk gambar dari sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi sebaris, dapat dilihat di atas sini.
2. Sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi distributor
Berbeda dengan sistem injeksi sebaris, pada pompa injeksi distributor pompa injeksinya hanya memiliki satu buah elemen pompa. Sehingga semua silinder dilayani oleh satu elemen pompa, maka dari itulah disebut dengan pompa injeksi distributor karena satu elemen pompa mendistribusikan bahan bakar ke-masing-masing silinder. Nama yang sama seperti pada distributor pada sistem pengapian mesin bensin.
Sistem injeksi distributor terdapat dua tipe/macam yaitu, tipe DPA dan tipe VE. Namun saat ini yang paling banyak digunakan adalah pompa injeksi distributor tipe VE, sementara tipe DPA sudah jarang sekali bisa kita temukan.
Untuk gambar injeksi pump tipe distributor bisa diliat di gambar di atas
Cara Kerja Pompa Injeksi Tipe Sebaris In Line
(a) Pada saat plunyer berada pada titik terbawah, bahan bakar mengalir melalui lubang masuk (feed hole) pada silinder ke ruang penyalur (delivery chamber) di atas plunyer. (b) Pada saat poros nok pada pompa injeksi berputar dan menyentuh tappet roller maka plunyer bergerak ke atas. Apabila permukaan atas plunyer bertemu dengan bibir atas lubang masuk maka bahan bakar mulai tertekan dan mengalir keluar pompa melalui pipa tekanan tinggi ke injector. (c) Plunyer tetap bergerak ke atas, tetapi pada saat bibir atas control groove bertemu dengan bibir bawah lubang masuk, maka penyaluran bahan bakar terhenti. (d) Gerakan pluyer ke atas selanjutnya menyebabkan bahan bakar yang tertinggal dalam ruang penyaluran masuk melalui lubang pada permukaan atas plunyer dan mengalir ke lubang masuk menuju ruang isap, sehingga tidak ada lagi bahan bakar yang disalurka
Tinggi pengangkatan nok adalah 8 mm, sehingga gerakan plunyer naik turun juga sebesar 8 mm. Pada saat plunyer pada posisi terbawah, plunyer menutup lubang masuk kirakira 1,1 mm dari besar diameter lubang masuk sebesar 3 mm. Dengan demikian plunyer baru akan menekan setelah bergerak ke atas kira-kira 1,9 mm. Langkah ini disebut “prestroke” dan pengaturannya dapat dilakukan dengan menyetel baut pada tappet roller. Prestroke ini berkaitan dengan saat injeksi (injection timing) bahan bakar keluar pompa.
Cara kerja pompa injeksi tipe distributor
1.Drive shaft atau poros penggerak pompa merupakan bagian dari pompa injeksi distributor tipe VE yang memiliki fungsi untuk menghubungkan putaran mesin ke pompa injeksi sehingga pompa dapat bekerja.
2.Feed pump atau pompa pemberi merupakan bagian dari pompa injeksi yang memiliki fungsi untuk menghisap bahan bakar dari tangki agar masuk kedalam pompa injeksi.
3.Regulating valve atau katup pengatur tekanan berfungsi untuk mengatur bahan bakar yang masuk kedalam pompa injeksi agar sesuai dengan kebutuhan mesin.
4.Coupling merupakan bagian dari pompa injeksi distributor tipe VE yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran dari drive shaft ke cam plate.
5.Roller ring merupakan bagian dari pompa injeksi distributor tipe VE yang berfungsi untuk menghubungkan putaran dari camshaft ke camplate agar tidak terjadi gesekan berlebih sehingga pompa injeksi tidak kehilangan banyak tenaga putar.
6.Camplate merupakan bagian dari pompa injeksi distributor tipe VE yang berfungsi seperti nok yang mendorong plunyer agar dapat bergerak naik dan turun.
7.Timer piston berfungsi sebagai penggeser roller ring untuk memajukan dan memundurkan saat penginjeksian sesuai dengan tekanan bahan bakar.
8.Pump plunyer merupakan bagian dari pompa injeksi tipe VE yang berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar ke masing-masing silinder.
9.Fuel cut solenoid berfungsi untuk menutup saluran suction port untuk memutuskan aliran bahan bakar saat kunci kontak di posisikan OFF.
10.Spill ring merupakan bagian dari pompa injektor distributor tipe VE yang memiliki fungsi untuk mengatur panjang pendeknya langkah efektif bersama dengan spill port.
11.Spill port merupakan sebuah lubang yang berfungsi untuk mengatur panjang pendeknya langkah efektif plunger.
12.Governor merupakan bagian dari pompa injeksi yang mengatur banyaknya bahan bakar yang mengalir ke ruang bakar berdasarkan pedal gas.
13.Overflow valve merupakan bagian dari pompa injeksi distributor tipe VE yang berfungsi untuk mengembalikan bahan bakar kembali ke tangki saat tekanan bahan bakar didalam pompa injeksi melebihi standar.
14.Delivery valve merupakan bagian dari pompa injeksi distributor tipe VE yang berfungsi untuk mengantarkan bahan bakar bertekanan ke injektor dan menahan bahan bakar bertekanan agar tidak kembali ke pompa injeksi.
Rabu, 23 Oktober 2019
Tugas PSPT suspensi 1
Apa fungsi per dan shock pada mobil?
Jawab: fungsi per meredam getaran yang di akibatkan oleh permukaan jalan yang tidak rata sedangkan shock berfungsi sebagai peredam getaran per maka terjadi oscilation maka di butuhkan shockbreaker.
Senin, 21 Oktober 2019
Tugas sistem injeksi bahan bakar diesel 1
Komponen injektor nozzle pada mesin diesel konvensional
- Nozzle holder.
- Overflow pipe.
- Adjusting washer.
- Pressure spring.
- Pressure pin.
- Distance piece.
- Nozzle needle.
- Nozzle body.
Minggu, 20 Oktober 2019
Keuntungan dan kekurangan mesin 2 tak dan 4 tak
Kelebihan Motor 2 tak
motor 2 tak memiliki oli samping yang bisa menjadi pelumas pembakaran
Untuk oli mesin tidak harus sering di ganti karena sudah dibekali oli samping, tapi setiap 2 bulan sekali ya wajib diganti agar mesin motor awet.
Memiliki putaran mesin nya cepat sehingga membuat motor nya menjadi cepat beda dengan motor 4 tak
Selain memilikli putaran mesin yang cepat , motor 2 tak mempunyai tenaga /kekuatan mesin motor kuat ,powernya gede.
Kekurangan Motor 2 tak
Umumnya motor 2 tak untuk bahan bakarnya (bensin) lumayan agak boros
Untuk perawatan sendiri lumayan agak banyak yang harus di perhatikan
Bila anda lupa atau oli samping kering maka motor akan cepat rusak
Selain itu motor 2 tak memiliki suara yang ribut/Bising.
Kelebihan Motor 4 tak
Sepeti yang sudah saya sebutkan diatas tadi , bahwasanya motor 4 tak memiliki kelebihan untuk penggunaan bahan bakarnya (bensi) lebih irit dari pada motor 2 tak.
Selain itu umumnya mesin motor 4 tak memiliki suara yang halus beda sama motor 2 tak.
Motor 4 tak memiliki hasil pembakaran tidak ngebul (ramah lingkungan)
Untuk perawatan minim tidak seribet untuk motor 2 tak.
Umumnya memiliki suara knalpot yang tidak bising /nyaman
Saat dikendarai minim getaran pada mesin motor.
Kekurangan Motor 4 tak
Untuk kekurangan sendiri motor 4 tak umumnya yaitu pada putaran mesin yang sedang, sehingga membuat motor menjadi tidak terlalu cepat dan juga tidak terlalu lambat , sedang sedang saja untuk laju kendaraannya , kalau motor 2 tak jelas memiliki tenaga power yang besar sehingga memiliki laju kecepatan yang lebih dari pada motor 4 tak.
Kesimpulan: saya lebih suka memakai motor 4 tak di bandingkan dengan motor 2 tak karena motor 2 tak boros di bandingkan motor 4 tak karena 2 tak memakai oli samping dan sistem kerja nya 2 langkah yaitu langkah kerja dan langkah buang kalo mesin 4 tak tidak memakai oli samping dan menggunakan 4 sistem kerja.
motor 2 tak memiliki oli samping yang bisa menjadi pelumas pembakaran
Untuk oli mesin tidak harus sering di ganti karena sudah dibekali oli samping, tapi setiap 2 bulan sekali ya wajib diganti agar mesin motor awet.
Memiliki putaran mesin nya cepat sehingga membuat motor nya menjadi cepat beda dengan motor 4 tak
Selain memilikli putaran mesin yang cepat , motor 2 tak mempunyai tenaga /kekuatan mesin motor kuat ,powernya gede.
Kekurangan Motor 2 tak
Umumnya motor 2 tak untuk bahan bakarnya (bensin) lumayan agak boros
Untuk perawatan sendiri lumayan agak banyak yang harus di perhatikan
Bila anda lupa atau oli samping kering maka motor akan cepat rusak
Selain itu motor 2 tak memiliki suara yang ribut/Bising.
Kelebihan Motor 4 tak
Sepeti yang sudah saya sebutkan diatas tadi , bahwasanya motor 4 tak memiliki kelebihan untuk penggunaan bahan bakarnya (bensi) lebih irit dari pada motor 2 tak.
Selain itu umumnya mesin motor 4 tak memiliki suara yang halus beda sama motor 2 tak.
Motor 4 tak memiliki hasil pembakaran tidak ngebul (ramah lingkungan)
Untuk perawatan minim tidak seribet untuk motor 2 tak.
Umumnya memiliki suara knalpot yang tidak bising /nyaman
Saat dikendarai minim getaran pada mesin motor.
Kekurangan Motor 4 tak
Untuk kekurangan sendiri motor 4 tak umumnya yaitu pada putaran mesin yang sedang, sehingga membuat motor menjadi tidak terlalu cepat dan juga tidak terlalu lambat , sedang sedang saja untuk laju kendaraannya , kalau motor 2 tak jelas memiliki tenaga power yang besar sehingga memiliki laju kecepatan yang lebih dari pada motor 4 tak.
Kesimpulan: saya lebih suka memakai motor 4 tak di bandingkan dengan motor 2 tak karena motor 2 tak boros di bandingkan motor 4 tak karena 2 tak memakai oli samping dan sistem kerja nya 2 langkah yaitu langkah kerja dan langkah buang kalo mesin 4 tak tidak memakai oli samping dan menggunakan 4 sistem kerja.
Tugas 2 cara kerja mesin 4 tak
Prinsip Kerja Mesin 4 Tak
Mesin 4 tak biasa juga disebut dengan mesin 4 langkah. Pada saat ini, mesin yang digunakan pada mobil ataupun motor dalam kehidupan sehari-hari hampir semuanya menggunakan mesin 4 tak. Berbeda dengan mesin 2 tak, mesin 4 tak ini memiliki sifat yang lebih ramah lingkungan karena tidak menghasilkan gas emisi sebanyak mesin 2 tak. Selain itu, perbedaan mesin 4 tak dengan mesin 2 tak adalah mempunyai katup intake dan katup exhaust dan juga mesin 4 tak butuh melakukan 2 kali putaran poros engkol untuk melakukan langkah intake, compression, power dan exhaust.
Pada prinsipnya agar mesin 4 tak ini menghasilkan tenaga yang optimal maka harus ada empat komponen, yaitu :
Udara
Bahan bakar
Compression (kompresi)
Loncatan bunga api (spark)
Prinsip Kerja
Piston akan bergerak naik-turun di dalam silinder mesin. Titik tertinggi yang akan dicapai piston biasa disebut dengan Titik Mati Atas (TMA), sedangkan titik terendah adalah Titik Mati Bawah (TMB). Berikut adalah langkah proses kerja dari mesin 4 tak:
1. Intake (Hisap)
Piston bergerak dari TMA menuju TMB untuk menciptakan keadaan vacuum di dalam silinder mesin, lalu katup intake akan membuka untuk menghisap campuran bahan bakar dengan bensin yang sudah dikabutkan, sedangkan katup exhaust tertutup.
2. Compression (Kompresi)
Langkah kedua adalah langkah kompresi. Langkah kompresi dimulai ketika piston mulai bergerak ke TMA dari TMB. Ketika langkah kompresi, Katup Intake akan menutup sehingga campuran udara-bahan bakar terperangkap di dalam silinder dan terkompresi (termampatkan) hingga sesaat sebelum TMA, busi akan menyala dan meledakkan campuran udara-bahan bakar. Penekanan atau pemampatan campuran udara-bahan bakar sangatlah penting karena akan menghasilkan daya maksimal ketika langkah tenaga (power).
3. Power (Tenaga)
Langkah ketiga adalah langkah tenaga. Tenaga pukulan pukulan dimulai ketika campuran udara–bahan bakar dikompresi dan dinyalakan di ruang bakar. Busi yang terletak di kepala silinder akan menciptakan percikan bunga api untuk membakar campuran udara–bahan bakar. Dalam waktu yang singkat, campuran udara-bahan bakar mengembang dan meledak sehingga menciptakan tekanan yang sangat tinggi terhadap piston. Tekanan ini lah yang mendorong piston ke bawah menuju TMB dan memutar poros engkol serta menggerakkan roda kendaraan.
4. Exhaust (Buang)
Langkah terakhir adalah langkah buang. katup buang terbuka dan piston naik menuju TMA mendorong sebagian gas buang yang tersisa di dalam silinder. Ketika piston mulai mendekati TMA maka katup buang akan menutup dan katup intake akan membuka. Pembukaan katup intake ini adalah awal siklus baru. Siklus ini akan terjadi di silinder mesin dan akan berulang selama mesin berjalan
Mesin 4 tak biasa juga disebut dengan mesin 4 langkah. Pada saat ini, mesin yang digunakan pada mobil ataupun motor dalam kehidupan sehari-hari hampir semuanya menggunakan mesin 4 tak. Berbeda dengan mesin 2 tak, mesin 4 tak ini memiliki sifat yang lebih ramah lingkungan karena tidak menghasilkan gas emisi sebanyak mesin 2 tak. Selain itu, perbedaan mesin 4 tak dengan mesin 2 tak adalah mempunyai katup intake dan katup exhaust dan juga mesin 4 tak butuh melakukan 2 kali putaran poros engkol untuk melakukan langkah intake, compression, power dan exhaust.
Pada prinsipnya agar mesin 4 tak ini menghasilkan tenaga yang optimal maka harus ada empat komponen, yaitu :
Udara
Bahan bakar
Compression (kompresi)
Loncatan bunga api (spark)
Prinsip Kerja
Piston akan bergerak naik-turun di dalam silinder mesin. Titik tertinggi yang akan dicapai piston biasa disebut dengan Titik Mati Atas (TMA), sedangkan titik terendah adalah Titik Mati Bawah (TMB). Berikut adalah langkah proses kerja dari mesin 4 tak:
1. Intake (Hisap)
Piston bergerak dari TMA menuju TMB untuk menciptakan keadaan vacuum di dalam silinder mesin, lalu katup intake akan membuka untuk menghisap campuran bahan bakar dengan bensin yang sudah dikabutkan, sedangkan katup exhaust tertutup.
2. Compression (Kompresi)
Langkah kedua adalah langkah kompresi. Langkah kompresi dimulai ketika piston mulai bergerak ke TMA dari TMB. Ketika langkah kompresi, Katup Intake akan menutup sehingga campuran udara-bahan bakar terperangkap di dalam silinder dan terkompresi (termampatkan) hingga sesaat sebelum TMA, busi akan menyala dan meledakkan campuran udara-bahan bakar. Penekanan atau pemampatan campuran udara-bahan bakar sangatlah penting karena akan menghasilkan daya maksimal ketika langkah tenaga (power).
3. Power (Tenaga)
Langkah ketiga adalah langkah tenaga. Tenaga pukulan pukulan dimulai ketika campuran udara–bahan bakar dikompresi dan dinyalakan di ruang bakar. Busi yang terletak di kepala silinder akan menciptakan percikan bunga api untuk membakar campuran udara–bahan bakar. Dalam waktu yang singkat, campuran udara-bahan bakar mengembang dan meledak sehingga menciptakan tekanan yang sangat tinggi terhadap piston. Tekanan ini lah yang mendorong piston ke bawah menuju TMB dan memutar poros engkol serta menggerakkan roda kendaraan.
4. Exhaust (Buang)
Langkah terakhir adalah langkah buang. katup buang terbuka dan piston naik menuju TMA mendorong sebagian gas buang yang tersisa di dalam silinder. Ketika piston mulai mendekati TMA maka katup buang akan menutup dan katup intake akan membuka. Pembukaan katup intake ini adalah awal siklus baru. Siklus ini akan terjadi di silinder mesin dan akan berulang selama mesin berjalan
Tugas 1 cara kerja mesin 2 tak
Cara kerja mesin 2 tak
Kembali lagi dengan fastnlow, disini kita akan memberi ilmu tentang perbedaan mesin 2 tak dan 4 tak. Teman-teman sering dengar kan 2 tak dan 4 tak. Mungkin beberapa dari teman-teman sedikit bingung gimana sih 2 tak dan 4 tak, apa bedanya.
Mesin 2 Tak
Pertama-tama, sebelum membahas lebih dalam tentang 2 tak dan 4 tak, dalam mesin itu terdapat 4 siklus yaitu siklus hisap/intake, siklus kompresi/compression, siklus ledak/power dan siklus buang/exhaust. Kita bakal membahas 2 terlebih dahulu. Dalam mesin 2 tak, 1 kali putaran kruk as/crankshaft (360 derajat) terdapat 4 siklus, jadi setengah putaran (180 derajat) melakukan 2 siklus. Dimana, pada mesin 2 tak tidak memakai klep/valve dan noken as/camshaft seperti di mesin 4 tak, sebagai gantinya mesin 2 tak memakai membran yang berada setelah karburator.
Selain itu, karena mesin 2 tak dalam 1 putaran kruk as/crankshaft melaksanakan 4 siklus, mesin 2 tak ini lebih responsif dan akselerasinya bagus. Akan tetapi, mesin ini mengeluarkan tenaga yang besar pada saat putaran/RPM tinggi sehingga membuat mesin ini meminum bahan bakar yang lumayan banyak, akan tetapi mesin ini menghasilkan tenaga yang lebih besar dibandingkan mesin 4 tak. Minuman mesin ini tak hanya bensin, tetapi mesin ini minta bensin tersebut dioplos dengan oli khusus yang biasa disebut oli samping untuk sekalian melumasi bagian dalam mesin. Jadi oli mesin hanya melumasi bagian transmisi. Itu lah kenapa mesin 2 tak fogging atau berasap knalpotnya, karena membakar oli samping.
Mesin 2 tak cenderung lebih kecil dan ringan dibandingkan mesin 4 tak, sehingga rasio berat terhadap tenaga (power to weight ratio) mesin dua tak lebih baik dibandingkan mesin empat tak. Itu sedikit tentang mesin 2 tak, mari kita buka lebih dalam bagaimana siklus 2 tak.
mesin 2 tak
Langkah ke 1
Piston bergerak dari TMA ke TMB.
Saat bergerak dari TMA ke TMB, piston akan menekan ruang bilas yang berada di bawahnya. Semakin jauh piston meninggalkan TMA menuju TMB akan semakin meningkat pula tekanan di ruang bilas.
Pada titik tertentu, piston (ring piston) akan melewati lubang pembuangan gas dan lubang pemasukan gas. Posisi masing-masing lubang tergantung dari desain perancang. Umumnya ring piston akan melewati lubang pembuangan terlebih dahulu.
Pada saat ring piston melewati lubang pembuangan, gas di dalam ruang bakar keluar melalui lubang pembuangan.
Pada saat ring piston melewati lubang pemasukan, gas yang tertekan di dalam ruang bilas akan terpompa masuk ke dalam ruang bakar, sekaligus mendorong keluar gas yang ada di dalam ruang bakar menuju lubang pembuangan.
Piston terus menekan ruang bilas sampai titik TMB, sekaligus memompa gas dalam ruang bilas menuju ke dalam ruang bakar.
Langkah ke 2
Piston bergerak dari TMB ke TMA.
Saat bergerak dari TMB ke TMA, piston akan menghisap gas hasil percampuran udara, bahan bakar dan pelumas ke dalam ruang bilas. Percampuran ini dilakukan oleh karburator atau sistem injeksi.
Saat melewati lubang pemasukan dan lubang pembuangan, piston akan mengkompresi gas yang terjebak di dalam ruang bakar.
Piston akan terus mengkompresi gas dalam ruang bakar sampai TMA.
Beberapa saat sebelum piston sampai di TMA, busi akan menyala untuk membakar gas dalam ruang bakar. Waktu nyala busi tidak terjadi saat piston sampai ke TMA, melainkan terjadi sebelumnya. Ini dimaksudkan agar puncak tekanan akibat pembakaran dalam ruang bakar bisa terjadi saat piston mulai bergerak dari TMA ke TMB, karena proses pembakaran membutuhkan waktu untuk bisa membuat gas terbakar dengan sempurna oleh nyala api busi.
Langganan:
Postingan (Atom)